Di Indonesia sendiri, Stand Up Comedy
sudah mulai mewabah dan komunitasnya sendiri sudah berdiri pada tanggal
13 juli 2011. Pendirian ini bersamaan dengan pembuatan akun twitter @standupindo.
“Belum sampai dua bulan, followers Twitter @StandUpIndo sudah mencapai
angka 13.000, dan setiap kita bikin event seperti bisa dilihat sendiri,
selalu ramai banget,” kata Ernest Prakasa, salah satu “comic” (sebutan untuk penampil di stand up comedy) di StandUpIndo Bandung kemarin (10/9).
Misal pada saat itu lebih dari 15 “comics” hadir di StandUp Indo
Bandung, yang bertempat di Food festival Bandung, Jl. Sumatra,
diantaranya ada Ernest Prakasa, Intan AP, Dedy Dahlan, Budi Kusumah,
Theo Febriyen, Isman HS, Wanda Urban, dan sebagai bintang tamu
Pandji Pragiwaksono. Mosidik, yang juga merupakan comic di StandUp
sebelumnya, kali ini menjadi host malam itu. Dua layar besar juga
disediakan dibeberapa sudut Food Fest Bandung. Ernest Prakarsa hadir
menjadi pembuka Stand Up Indo, dan seperti biasanya, acara Stand Up
Comedy , para comic ini langsung “berbicara” dengan penonton,
menceritakan cerita-cerita lucu yang mereka alami sehari-hari, atau yang
mereka amati.
Tiap-tiap
comic, mempunyai latar belakang yang berbeda, sehingga materi yang
mereka tampilkan pun beragam. Tidak seperti di Amerika, stand up comedy
sudah mempunyai beberapa aliran, seperti straight forward, sarkas atau
ironi. Di Indonesia, materi stand up comedy masih berkisar pada pengamatan dan pengalaman sehari-hari.
Mongol,
salah satu comic yang tampil, menceritakan pengalaman hidupnya saat
menghuni panjara Cipinang, dan juga petualangannya saat mengadu nasib di
Jakarta. Mulai dari isu agama sampai sosial dia bahas dan mendapat
sambutan hangat dari penonton. Lain lagi yang ditampilkan Budi Kusumah.
Salah seorang finalis dari Stand Up Comedy Kompas TV
ini menampilkan kemampuannya meniru aksen dan suara dari komedian
legendaris Jawa Barat, kang Ibing (alm). Walaupun tidak menampilkan
seluruh materinya, kemampuan Budi Kusumah mengobati kerinduan penonton
kepada Kang Ibing.
Hadirnya komunitas stand up comedy di Indonesia
memberikan warna baru di dunia pertunjukan Indonesia, walaupun masih
memerlukan banyak perbaikan di segi performance dan materi, antusiasme
dari penonton anak-anak muda cukup bagus, terbukti sekitar 900 orang
memenuhi Food Festival Bandung, bahkan untuk bergerak mendekati panggung
saja sangat sulit, akibat penuhnya penonton malam itu.
Stand Up Comedy
telah menjadi suatu alternatif hiburan, selain itu komunitas stand up
comedy melakukan acara rutin setiap minggunya, berupa “open mic” dimana
semua orang boleh unjuk kemampuan ber”comic” ria.
Seperti yang dikatakan Pandji, para comic yang tampil di beberapa Stand Up Night belakangan
ini, adalah orang-orang yang bernyali besar. Tidak semua orang berani
untuk menerima tantangan ber”comic” di depan audiens yang notabene belum
terbiasa dengan pertunjukan ini. Mereka yang bernyali, patut mendapat
apresiasi, karena mereka adalah para perintis untuk memperkenalkan
alternatif hiburan baru yang membutuhkan daya kreativitas yang tinggi.Copas : standupindo.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomerntar